PERTUK
Pertuk
merupakan salah satu tradisi orang Lombok yang dilakukan untuk menghilangkan
sakit yang menurut kepercayaan disebabkan karena disapa atau disentuh oleh
makhluk halus berupa jin (bakek berak)
dan ruh orang yang sudah meniggal. Pertuk
adalah istilah yang digunakan di daerah tempat tinggal saya yaitu di Dusun
Selojan, Desa Karang Sidemen, Kec. Batukliang Utara. Terkadang ada juga masyarakat
dalam suatu daerah tertentu yang menyebutnya pertus. Pertuk berkaitan
erat dengan ketemuk. Ketemuk merupakan istilah orang sasak
ketika mereka sakit yang dipercaya diakibatkan oleh sapaan/sentuhan dari
makhluk halus tersebut. Jadi, bisa kita menyebutkan kalau ketemuk itu adal nama ketika kita sedang merasakan sakit dan pertuk adalah obat dari ketemuk (rasa sakit yang disebabkan oleh
makhluk halus). Pertuk adalah nama umumnya
dan mertuk adalah nama ketika kita
mengerjakan pertuk.
![]() |
photo by uswatun (Wednesday, December 13, 2017 5:17 PM) |
Cara
orang mertuk cukup sepele dan mudah
kelihatannya, tapi ternyata tidak sembarang orang bisa melakukannya. Orang yang
bisa melakukan pertuk biasanya hanya orang yang sudah terbiasa dan ada juga yang
disebabkan oleh keturunan. Maksud dari keturunan ini yaitu keahlian mertuk yang
diturunkan dari orang tuanya atau nenek moyangnya. Cara melakukan mertuk yaitu
mengambil rambut sedikit dibagian atas kepala dan kemudian rambut yang sedikit
itu ditaruh di depan bibir terlebih tahulu, ditiup sambil digosok pake kedua
tangan, kemudian membaca bacaan, lalu ditarik hingga berbunyi kurang lebih
seperti ini “tok”. Bacaannya yaitu, berupa, misalnya kita mengira kalau
mereka ketemuk oleh jin (bakek berak), maka bacaannya seperti ini “sangn ape
ketemuk sik bakek berak”, begitupun seterusnya. Kita tinggal mengubah subjeknya
saja misalnya kita mengira kalau kita ketemuk oleh yang lain. Apabila kita mertuk,
kemudian tidak berbunyi dengan subjek yang kita kira, maka kita bukan ketemuk
oleh subjek yang itu. Kita harus mencari subjek yang lain.
Mengenai
hasilnya, menurut pandangan masyarakat, sangat mujarap untuk menyembuhkan
sakit. Saya pun merasa begitu. Kemujarapan inilah yang membuat tradisi ini
bertahan dan tetap diterapkan sampai sekarang bahkan disemua wilayah di Lombok.
"sangn ape ktmuk sik bakek berak"
BalasHapusMaaf bukan mencari kesalahan dalam penulisan...ini arti.a apa ya. Dan juga kalo orang salah mengartikan bisa mengira syirik tidak..mohon pencerahan.a
Trima kasih
itu adalah bacaan yang diucapkan orang ketika mertuk apabila mereka mengira kalau yang menyapa/menyentuhnya(ketemuk) oleh jin
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswah, ternyata di Lombok memiliki kebudayaan dan tradisi yang sangat beragam dan tidak terhitung jumlahnya, ini adalah suatu tradisi yang sangat unik dan bisa menambah wawasan pembaca tentang tradisi dan kebudayaan sasak
BalasHapusiya, memang lombok adalah pulau yang diperkaya oleh beragam kebudayaan. tidak banyak orang yang tahu, itulah peran kita sebagai masyarakat sasak untuk memperkenalkannya
HapusThat's good
BalasHapusSy fokusnya ke foto.
BalasHapusThat's my mom
👍👍tradisi yg unik dan lucu kedengarannya tapi memiliki mampaat dan arti
BalasHapusMeskipun saya bukan orang sasak, tapi saya sudah mencoba melakukan ritual ini dan hasilnya sangat ampuh, tapi yang terpenting kita yakin aja.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKebudayaan yang sangat unik..meskipun saya orang dompu, tapi saya juga yakin akan hal itu, karena di dompu juga ada kebudayaan yang mirif..
BalasHapusSaya juga sering melakukan hal semacam ini. Bukan saya sih yang melakukannya, tapi kalau saya sakit, saya meminta orang untuk melakukan hal ini
BalasHapusluar biasa, saya memang mempercayai dengan hal pertus.
BalasHapusartikel yang sangat bermanfaat.
banyak yang menganggap peretuq ini sebagai suatu hal yang syirik, padahal menurut saya tidak demikian. postingan yang bermanfaat.
BalasHapusgood job..
BalasHapus